Kaum Yahudi Inggris Murka Atas Apa Yang Presiden Israel
Nyatakan
Diduga karena tidak seimbangnya pemberitaan yang
ada pada media Inggris tentang Israel ,
membuat Presiden Israel
merasa frustasi. Hal tersebut di dukung pula dari sikap Inggris belakangan ini
terhadap Israel ,
yang di nilai kurang menyenangkan. Namun, menanggapi hal ini, anggota parlemen
Inggris kemudian mengklarifikasi pernyataan Israel tersebut, dan menyatakan
bahwa mereka mengerti dengan apa yangsedang Israel rasakan, namun, mereka
kurang setuju dengan pernyataan Israel tersebut tentang Inggris.
Pernyataan Presiden Israel Shimon Peres membuat
anggota parlemen dan pemuka Yahudi di Inggris naik pitam. Peres dalam wawancara
dengan sebuah situs Yahudi menuding Inggris anti-Israel dan anti-Yahudi serta
lebih berpihak pada Arab.
Pernyataan Peres didukung oleh kelompok-kelompok Israel
yang mengatakan bahwa insiden-insiden anti-Semit di Inggris meningkat tajam
selama beberapa tahun belakangan ini. Pekan kemarin, Perdana Menteri Inggris
David Cameron menyebut Jalur Gaza sebagai “kamp
penjara” dan mendesak Israel
untuk mencabut blokadenya di Gaza .
Sebuah pernyataan yang membuat muka Israel merah padam. Sebelumnya , Israel
juga sempat berang ketika pemerintah Inggris mengusir seorang diplomat Israel terkait pemalsuan paspor Inggris oleh
agen-agen mata-mata Israel
dalam kasus pembunuhan seorang petinggi Hamas di Dubai.
Shimon Peres yang pada tahun 2008 menerima gelar
kehormatan “ksatria” oleh Ratu Inggris, dalam wawancara tersebut juga
mengatakan bahwa sikap Inggris terhadap Yahudi merupakan “persoalan besar
selanjutnya yang dihadapi Israel”.
“Di Inggris, tentu saja tidak semua Inggris, ada
yang sangat berpihak pada Arab dan anti-Israel. Mereka abstein saat resolusi
pembagian wilayah (Palestina) di PBB tahun 1947. Mereka memberlakukan embargo
pada kita (Israel )
pada tahun 1950-an. Mereka selalu menentang kita dan melihat orang-orang Arab
sebagai orang yang ditindas,” kata Peres dalam wawancara dengan pakar sejarah
dari Universitas Ben Gurion, Profesor Benny Morris yang dipublikasikan di situs
Yahudi, Tablet.
Dalam wawancara itu, Peres membandingkan Inggris
dengan Jerman, Perancis dan Italia yang menurutnya selalu bersikap baik pada Israel .
Anggota parlemen Inggris dari kelompok
konservatif dan wakil ketua organisasi Conservative Friends of Israel, James
Clappison merespon pernyataan Peres dan mengatakan bahwa Presiden Israel itu
sudah salah menilai Inggris. “Ada
pandangan yang pro dan anti-Israel di seluruh negara Eropa. Di Inggris, sikap
anti-Israel tidak seburuk yang diduga Israel ,” ujar Clappison.
Ia mengatakan, orang-orang Israel belakangan ini merasa frustasi melihat
pemberitaan media Inggris tentang Israel yang mereka anggap tidak
seimbang. “Saya memahami keprihatinan Peres, tapi saya tidak setuju dengan apa
yang dikatakannya tentang Inggris,” tukas Clappison.
Beberapa tahun belakangan ini, insiden-insiden
anti-Yahudi meniurut data sejumlah lembaga meningkat tajam. Community Security
Trust (CST) mencatat 924 kasus anti-Semit di Inggris sepanjang tahun 2009.
Laporan serupa yang dirilis Anti-Defamation League–organisasi yang berbasis AS–menyebutkan
bahwa satu dari lima warga Inggris mengakui bahwa persoalan Israel telah
mempengaruhi pandangan orang Inggris terhadap kaum Yahudi dan saat sebagian
besar orang Inggris memiliki pandangan “sangat buruk” terhadap kaum Yahudi
dibandingkan sebelumnya. Tapi, secara umum sikap anti-Semit di Inggris, menurut
lembaga itu, masih lebih rendah dibandingkan negara-negara Eropa lainnya.
(Eramuslim.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar